Kamis, 22 November 2012

Temu Kaum Muda Vinsensian



Hari yang terik. Sengatannya seakan menghanguskan. Panasnya membara. Sekelompok kawula muda yang menamakan diri Kaum Muda Vinsensian hilir mudik kesana kemari hendak mencari dan menemukan Dia. Dia yang diyakini hadir di antara sesama yang paling hina, orang kecil yang dianggap sampah oleh masyarakat dan mereka yang miskin secara materi, yang terlupakan dan yang terpinggirkan. Keyakinan ini didasari oleh buah renungan dan refleksi mendalam dari sang guru spiritual, St. Vinsensius a Paulo yang memandang orang miskin sebagai tuannya.
Kehadiran orang muda di tempat ini untuk menyapa, memberi seberkas senyuman hangat dan belajar menjadi pendengar yang setia. Lebih dari itu mereka ingin menjadi bagian dari perjuangan hidup dan suka duka orang-orang yang mereka jumpai. Mereka ingin berbagi kegembiraan sembari belajar menjadi sesama dan sahabat bagi yang papa.
Sungguh sebuah pemandangan langka di tengah hingar bingar dan kegemerlapan dunia abad ini. Di sudut sana, disaksikan begitu banyak orang muda yang menghabiskan waktu dengan bersenang-senang tanpa nilai tambah yang bisa diperoleh. Mengkonsumsi narkoba, minuman keras, tawuran, sekularisasi hingga seks bebas adalah contoh-contoh cerita lumrah yang kian menjadi tren yang membudaya. Akibatnya, mereka melakoni hidup sebagai pribadi-pribadi yang angkuh, antipati, antisosial dan egoistis.
Namun, para putera-puteri Vinsensian muda ini ingin bersaksi kepada dunia bahwa mereka adalah generasi muda yang memiliki kisahnya sendiri. Mereka masih memiliki kepekaan kepada sesama. Mereka adalah kawula muda yang masih memiliki hati bagi orang-orang kecil. Mereka mampu hadir sebagai saudara bagi yang miskin dan teman bagi yang hina dina. Semangat St. Vinsensius yang memandang orang miskin sebagai tuannya telah merasuk dalam nadi-nadi belia harapan gereja ini.
Inspirasi dan pelajaran hidup yang mereka peroleh adalah bekal berharga yang boleh dibawa pulang sebagai hadiah terindah dari pengalaman perjumpaan bersama paras-paras letih pejuang kehidupan penantang ganasnya zaman ini. Semangat juang yang tinggi, peduli terhadap sesama, rendah hati dan suka berbagi, jujur, terbuka dan apa adanya, pasrah pada kehendak ilahi, mencintai keluarga dan sebagainya. Semuanya itu adalah nilai-nilai tentang hidup yang bisa dipelajari melalui pengalaman hadir bersama saudara yang miskin dan hina dina. Mereka menerimanya secara cuma-cuma dari tangan-tangan kasih berhati sahaja nan ikhlas.
Terima kasih saudaraku atas kerelaannya menjadi guru bagi teman-temanku.

(Refleksi ini terinspirasi oleh pengalaman mendampingi teman-teman dalam kegiatan TKMV di Gresik, 26-28 Oktober 2012)

Surabaya, Nopember 2012
Fr. M. Walterus Radja Odja, BHK

Selasa, 20 November 2012


ZIARAH KE POHSARANG-KEDIRI
(Koresponden CB3/Red)
Tanggal 26 Oktober 2012 di Lingkungan CB3 telah di adakan ziarah ke Pohsarang-Kediri. Di dampingi oleh Romo Hersemedi Cm dan di ikuti 58 umat dewasa dan 23 anak-anak. Acaa ini di adakan untuk lebih mempererat persaudaraan di lingkungan CB3. Keberangkatan dimulai jam 5 pagi. Bertepatan dengan hari raya Idul Adha banyak jalana di tutup. Jadi, perjalanan memutar dan melewai jalan tol. Rombongan berangkat dari Surabaya pada pukul 06.15. Di perjalanan di dalam bis ini, kegiatan di isi dengan doa rosario dan pemberian doorprize. Umat sangat gembira, terutama kalangan anak-anak. Sesampainya di Pohsarang pada pukul 09.30, romongan istirahat sebentar dan di adakan pembagian kelompok menjadi 4 kelompok. Jalan salib di iktui oleh umat dari luar dan dalam Paroki Kelsapa, sehingga pada saat jalan salin umat digabung menjadi satu kelompok. Setelah jalan salib, di adakan misa yang dibawakan oleh Romo Hersemedi. Kegiatan ini dilanjutkan dengan makan siang di Aula. Acara bebas dimafaatkan dengan baik dengan rombongan asal Paroki Kelsapa. Ada yang doa di gua maria, ada yang jalan-jalan dan belanja. Waktu telah menunjukkan pukul 15.00, rombongan berkumpul di depan pintu masuk Pohsarang, melakukan sesi foto bersama untuk kenang-kenangan. Dan akhirnya seluruh rombongan pulang ke Surabaya dengan Sukacita. 

PESTA NAMA WILAYAH CB3
(Koresponden CB3/Red)
Pada tanggal 15 November 2012 wilayah CB mengadakan pesta nama Santo pelindungnya yaitu Santo Carolus Boromeus. Acara tersebut di adakan di panti yang berlokasi di Jalan Dupak Bandavejo. Pesta nama ini dimulai pada pukul enam sore dan di hadiri oleh umat wilayah CB1, CB2 dan CB3. Acara di mulai dengan pembukaan yang dipimpin oleh Sevil, OMK dri CB3. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan misa yang dibawakan oleh Romo Hersemedi.
Di dalam kotbahnya, Romo Hersemedi menceritakan tentang siapa itu Santo Carolus Boromeus. Santo Carolus Boromeus adalah Santo yang sangat jenius. Di usia 22 tahun, beliau telah menjadi asisten paus di Roma. Santo Carolus Boromeus, santo yang baik hatinya. Saat di Milan dilanda penyakit pes, beliau menyediakan tempatnya untuk merawat orang-orang yang terkena penyakit tersebut. Bahkan, Santo Carolus Boromeus juga ikut berpartisipasi untuk merawat mereka. Pada akhirnya, Santo Carolus Boromeus wafat karena penyakit yang beliau coba sembuhkan. Semasa hidupnya, Santo Carolus Boromeus juga banyak mendirikan seminari-seminari di Milan.

Seusai misa, pesta Nama Wilayah ini dilanjutkan dengan ramah tamah yang di isi oleh OMK Carolus Boromeus yang diketuai oleh Yohanes Dwi Arianto. OMK menyanyikan beberapa lagu rohani. Di saat yang sama, amplop sumbangan sukarela beredar untuk pembelian peralatan musik. Akhirnya sampailah pada penghujung acara, doorprize yang telah ditunggu oleh tiap umat Carolus Boromeus. Untuk mendapatkan doorprize, umat harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Doorprize menambah kemeriahan acara Pesta Nama. Acara ini di tutup dengan meminta berkat dari Romo Hersemedi.  

Jumat, 09 November 2012

Lomba Fashion Show Daur Ulang SDK Aloysius Surabaya


Hari Sabtu, 3 Nopember 2012, terlihat ada yang istimewa di lapangan SDK Aloysius Surabaya dimana dilaksanakan berbagai macam Lomba, Bazar dan Fun Games dalam rangka ulang tahun SDK Aloysius, jln Gatotan, Surabaya. Lomba yang diadakan adalah Dance Kelompok, Fashion Show daur ulang dan mewarnai. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan melepaskan seekor burung merpati.
Menurut Ignatius Jerry Prastiantono S.Pd, selaku kepala sekolah SDK Aloysius, bahwa lomba ini diadakan dengan maksud memberikan perhatian dan cinta kepada anak-anak. Acara ini sekaligus bertujuan mengembangkan bakat anak-anak dan menanamkan kecintaan anak terhadap lingkungan.
Dalam lomba Fashion Show Daur Ulang, orang tua diajak terlibat dalam merancang dan mendesain baju, celana, rok, dan sepatu dari bahan daur ulang. Baju tersebut akan dipakai anak-anak untuk berlenggak-lenggok di panggung.
Ignatius Jerry Prastiantono menambahkan bahwa kiteria penilaian untuk Fashion Show ini bagaimana peran orang tua untuk membuat pakaian dari bahan yang sudah terbuang dan masih bisa dibuat bermacam ketrampilan, dapat mengasah kemampuan anak lewat acara ini. (jff)